Minggu, 10 Agustus 2014

Nisekoi Fanfiction : Prolog

Dear diary,                                                                                                                                    xx/xx/xx
Sudah lebih dari satu waktu, rasa yang menyesakkan dada itu semakin menusuk hatiku yang lembut. Tidak ada kata-kata jujur yang keluar bahkan saat aku ingin rasa itu untuk di ungkapkan. Rasa takut tentang apa yang terjadi kalau dia tahu bunga yang sedang bersemi dihatiku, membuatku bertahan dengan rasa sakit yang aku rasakan saat melihatnya.

Aku seringkali berharap, seandainya dia ternyata memiliki perasaan yang sama denganku. Bukankah kami sudah berpura-pura menjadi sepasang merpati lebih dari setahun. Yah, aku tahu akulah yang seringkali melakukan hal yang tidak berperasaan terhadapnya. Tapi, Aku yakin, sedikit banyak, dia juga merasakan hal yang sama. Namun, ahh, rasanya tidak mungkin, kalau itu terjadi aku pasti tidak akan mampu berkata-kata dengan baik.

#memikirkannya saja mukaku terasa hangat.

Dy, sampai saat ini aku penasaran, apakah ada seseorang yang sedang di sukainya. Jujur, seperti yang kamu ketahui. Aku sama sekali buta kalau berhubungan dengan masalah cinta. Bahkan aku baru tahu kalau apa yang aku rasakan saat melihat dirinya adalah cinta saat di beritahu oleh kosaki. Kalau di pikir, untunglah aku tidak terlalu paham tentang cinta. Coba kalau misalnya aku paham dan mengetahui kalau ternyata dia mempunyai seseorang yang disukai dan itu bukan aku, pasti rasa akan lebih sakit dari menahan perasaan.

Oh ya, sampai saat ini siapa sebenarnya anak perempuan 10 tahun yang lalu yang membuat janji dengannya masih belum diketahui. Walaupun siapa sebenarnya sosok gadis tersebut sudah mengerucut menjadi 4 orang. Yaitu aku, onodera, tachibana, dan yui nee san yang tinggal serumah dengan Raku. Apalagi yui nee san yang dengan lantangnya mendeklarasikan kepadaku kalau dia menyukai Raku bukan sebagai adik, tapi sebagai seorang laki-laki semakin membuatku khawatir apa yang akan terjadi ke depannya.

Meskipun siapa pemilik kunci yang tepat masih belum di ketahui, aku takut kalau misalnya gadis itu adalah aku, apakah Raku akan jatuh cinta padaku begitu saja. Yah, walaupun aku berharap demikian, tetap saja, hatiku terasa sesak saat memikirkan kemungkinan terburuk.

Besok, semester baru telah di mulai. Aku berharap bakalan ada perubahan besar akan terjadi nantinya. Misalnya, aku memiliki keberanian untuk mengungkapkan perasaanku kepada Raku. Walaupun sebenarnya aku sedikit takut untuk berharap, semoga kalung Raku cepat diperbaiki dan semua misteri yang selama ini akan cepat terselesaikan.

Tapi Dy..., entah kenapa, aku merasakan sesuatu yang besar itu akan terjadi ke depannya. Yah, aku harap semoga saja ini merupakan pertanda yang baik untukku walaupun aku tidak terlalu berharap kisah cintaku akan berujung seperti yang aku harapkan. :)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar