Dear
diary, xx/xx/xx
Sudah
lebih dari satu waktu, rasa yang menyesakkan dada itu semakin menusuk
hatiku yang lembut. Tidak ada kata-kata jujur yang keluar bahkan saat
aku ingin rasa itu untuk di ungkapkan. Rasa takut tentang apa yang
terjadi kalau dia tahu bunga yang sedang bersemi dihatiku, membuatku
bertahan dengan rasa sakit yang aku rasakan saat melihatnya.
Aku
seringkali berharap, seandainya dia ternyata memiliki perasaan yang
sama denganku. Bukankah kami sudah berpura-pura menjadi sepasang
merpati lebih dari setahun. Yah, aku tahu akulah yang seringkali
melakukan hal yang tidak berperasaan terhadapnya. Tapi, Aku yakin,
sedikit banyak, dia juga merasakan hal yang sama. Namun, ahh, rasanya
tidak mungkin, kalau itu terjadi aku pasti tidak akan mampu
berkata-kata dengan baik.
#memikirkannya
saja mukaku terasa hangat.
Dy,
sampai saat ini aku penasaran, apakah ada seseorang yang sedang di
sukainya. Jujur, seperti yang kamu ketahui. Aku sama sekali buta
kalau berhubungan dengan masalah cinta. Bahkan aku baru tahu kalau
apa yang aku rasakan saat melihat dirinya adalah cinta saat di
beritahu oleh kosaki. Kalau di pikir, untunglah aku tidak terlalu
paham tentang cinta. Coba kalau misalnya aku paham dan
mengetahui kalau ternyata dia mempunyai seseorang yang disukai dan
itu bukan aku, pasti rasa akan lebih sakit dari menahan perasaan.
Oh ya,
sampai saat ini siapa sebenarnya anak perempuan 10 tahun yang lalu
yang membuat janji dengannya masih belum diketahui. Walaupun siapa
sebenarnya sosok gadis tersebut sudah mengerucut menjadi 4 orang.
Yaitu aku, onodera, tachibana, dan yui nee san yang tinggal serumah
dengan Raku. Apalagi yui nee san yang dengan lantangnya
mendeklarasikan kepadaku kalau dia menyukai Raku bukan sebagai adik,
tapi sebagai seorang laki-laki semakin membuatku khawatir apa yang
akan terjadi ke depannya.
Meskipun
siapa pemilik kunci yang tepat masih belum di ketahui, aku takut
kalau misalnya gadis itu adalah aku, apakah Raku akan jatuh cinta
padaku begitu saja. Yah, walaupun aku berharap demikian, tetap saja,
hatiku terasa sesak saat memikirkan kemungkinan terburuk.
Besok,
semester baru telah di mulai. Aku berharap bakalan ada perubahan
besar akan terjadi nantinya. Misalnya, aku memiliki keberanian untuk
mengungkapkan perasaanku kepada Raku. Walaupun sebenarnya aku sedikit
takut untuk berharap, semoga kalung Raku cepat diperbaiki dan semua
misteri yang selama ini akan cepat terselesaikan.
Tapi
Dy..., entah kenapa, aku merasakan sesuatu yang besar itu akan
terjadi ke depannya. Yah, aku harap semoga saja ini merupakan
pertanda yang baik untukku walaupun aku tidak terlalu berharap kisah
cintaku akan berujung seperti yang aku harapkan. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar