Minggu, 31 Agustus 2014

Jokowi Tidak Tahan Lama

beritabulukumba.com

Jokowi sudah mendapatkan sebuah tantangan yang berat bahkan sebelum dia di lantik. Apalagi kebijakan presiden SBY yang terkesan mencari aman saja dengan tidak menaikkan harga BBM semakin membuat Jokowi harus memutar otaknya untuk menemukan solusi yang pas mengenai masalah BBM ini.

Jika ia naikkan maka sudah pasti dampaknya akan sangat besar bagi rakyat karena seperti yang sudah-sudah, kenaikan harga BBM selalu di ikuti dengan kenaikan harga barang-barang yang pasti akan sangat memberatkan bagi kalangan mayarakat kelas bawah.

Dulu pada saat pemerintahan SBY menaikkan harga BBM, pemerintahannya tidak terlalu berada dalam goncangan karena parlemen sebagian besar di kuasai oleh pemerintah dengan koalisi gemuk yang di milikinya. Tapi, berbeda dengan SBY, Jokowi bisa di bilang bakalan kalah telak di parlemen. Itu bisa terlihat fraksi-fraksi di parlemen yang sudah tidak lagi menempatkan dirinya untuk rakyat, tapi berdasarkan siapa yang kalah dan siapa yang menang dalam pemilu tahun ini.

Jokowi yang kekuatannya bisa di katakan di topang oleh rakyat, di pastikan bakalan banyak kehilangan dukungan dari rakyat kalau saja dia jadi menaikkan BBM. Kalaupun misalnya tidak di naikkan, solusi alternatif yang selama ini sering di sebut-sebut media seperti pengalihan energi alternatif, penanggulangan kebocoran anggaran, dan lain-lainnya, bukanlah sesuatu yang bisa dilaksanakan secara instan.

Sedangkan pada saat yang sama, anggaran negara yang seharusnya bisa di pindahkan kepada anggaran pembangunan akan terus tersedot untuk mensubsidi BBM. Bagaikan buah simalakama, di naikkan , rakyat kalangan bawah akan menderita. Sebaliknya kalau tidak di naikkan, anggaran pembangunan akan berkurang karena di sedot oleh BBM dan juga pada akhirnya pembangunan akan tersendak.

Hal yang paling buruk bagi Jokowi nantinya adalah jika dia jadi menaikkan BBM dan pasti akan terjadi kerusuhan dalam skala tertentu. Kerusuhan tersebut bakalan menjadi amunisi bagi parlemen untuk menjatuhkan Jokowi dari pemerintahannya kalau ada pihak-pihak tertentu yang menunggangi kerusuhan tersebut hingga menjadi sangat besar. Bisa saja hal yang terjadi kepada pemimpin “kaum papa” paraguay, fernando lugo yang di kudeta tahun 2012 melalui parlemen juga terjadi pada Jokowi nantinya.

Namun, semoga saja kebijakana apapun yang di ambil Jokowi tentang masalah BBM ini benar-benar di ambil berdasarkan kepentingan rakyat dan rakyatpun memahami itu. Semoga....!!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar