Minggu, 17 November 2013

Serpihan Hati yang Terluka


Dalam naungan malam tanpa bintang

Langit seakan tak henti bergemuruh

Cahaya bulan telah hilang ditelan awan

Menusuk dan menggenggam kegelapan

Hujan perlahan turun dengan perlahan

Angin bertiup semakin kencang

Pelan tapi pasti

Hujan menangis keras di iringi isakan angin malam

Seakan mereka semua mengerti perih yang kurasakan

Perih yang menusuk ke ulu hati

Setelah ia lebih dulu menyayat dan mencincangnya

Hati ini merasakan hal yang teramat sakit

Namun..,walaupun demikian keadaannya

dengan detakan tanpa irama

dengan hembusan nafas yang masih tersisa

Dia tetap membisikkan namamu

Walau akhirnya terlelap dan mati

   Menjadi serpihan hati yang terluka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar