aku bersimpuh ditengah hamparan langit biru
mencoba menerka sosok indah dibalik nada itu
apakah cantik semampai bagaikan sang ratu
atau bagai bunga yang kuncup dan layu
sejenak kulayangkan pandang menerawang
ke saat perkenalan pertama dengan sang bintang
nada telepon dengan nomor asing saat itu menggumam
langsung, tanpa basa basi, kau kenalkan diri dengan sandi bunga
time by the time, waktupun berlari
aku dan kamupun semakin dekatkan diri
meski dengan hanya tatapan nada ilusi
kau telah mampu membuat bimbang hati ini
sejujurnya, ada hal yang ingin ku ungkapkan padamu
saat kau bilang aku adalah pilihan hatimu
di seberang sana telah ada hati yang menunggu
cinta yang takkan mungkin ku khianati pilu
maaf,untuk itu sudah bulat kuputuskan
bahwa kau bukanlah pilihan yang kuinginkan
maaf, atas semua harapan palsu yang kuberi
sayonara dan terimakasih atas nada-nada hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar